ANALISIS PERBAIKAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP BEBAN KERJA MENTAL

SRI RAHAYUNINGSIH http://ejournal.umm.ac.id/index.php/industri/article/view/2081 ABSTRAK Kondisilingkungankerja yang baikakanmenunjangpekerjadalammelakukankerja yang maksimal. Faktor-faktorsepertitemperatur, kebisingan, danvibrasidapatmeningkatkantekananpsikologispekerjadanmemengaruhikinerjapekerja. PR RezekiAbadimerupakanperusahaanrokok yang menggunakantenagamanusiadalammenjalankanproduksinyamulaidari proses pencampuranbahan–bahandasar(tembakau, saosdancengkeh) sampaidengan proses finishing. Berdasarkanhasilpengukuran, temperature dantingkatkebisinganpadabagianpencampuranlebihtinggidarikondisi normal sehingga operator di bagianpencampuranmerasakanbebanpsikologis yang tinggidanseringmelakukankesalahanpadaproses pencampuran. Tujuandalampenelitianiniadalahmelakukanperbaikankondisilingkungankerjadi bagianpencampurantembakaudanmelakukanpengukuranbebankerja mental denganmetode SWAT untukmengetahuipengaruhperbaikankondisilingkungankerjatersebut.Berdasarkanhasilperbaikankondisilingkungankerjadenganmenambahkan blower danpenggunaantutuptelinga, didapatkankondisilingkungankerja yang sesuaidenganstandaryaitutemperatur 25–27°C dantingkatkebisingan 75dB.Hasilpengukuranbebankerjadenganmetode SWAT menunjukkan rata-rata skalabebankerjadibawah40 sehinggabebankerjatermasukdalamkategoriringansetelahdilakukanperbaikankondisilingkungankerja. Kata kunci: bebankerja mental, lingkungankerja, pengukuransubjektif, SWAT Pengukuranbebankerja mental dapatdilakukandenganduacarayaitupengukuransecaraobjektifdansubjektif. Pengukuranbebankerja mental secarasubjektifmerupakanteknikpengukuran yang paling banyakdigunakankarenamempunyaitingkatvaliditas yang tinggidanbersifatlangsungdibandingkandenganpengukuran lain (SimanjutakdanSitumorang, 2010).MenurutWidyantidkk.(2010), salahsatumetodepengukuranbebankerja mental secarasubjektif yang banyakdiaplikasikan di Indonesia adalahSubjective Workload AssessmentTechnique (SWAT).Dalampenerapannya, SWAT akanmemberikanpenskalaansubjektifyang sederhanadanmudahdilakukanuntukmengkuantitatifkanbebankerjadariaktivitasyang harusdilakukanolehpekerja. makatujuandalampenelitianiniadalahmelakukanperbaikankondisilingkungankerja dibagianpencampurantembakaudanmelakukanpengukuranbebankerja mental denganmetodeSWAT untukmengetahuipengaruhperbaikankondisilingkungankerjatersebut. Pengukuranbebankerja mental pada operator di bagianpencampurantembakaudenganmetodeSWAT memiliki 2 tahapanprosedur, yaitutahappenskalaan (scale development) dantahappemberiannilai (event scoring).Perbandinganhasilpengukuranbebankerjasebelumdansesudahperbaikanlingkungankerjadenganmetode SWAT dapatdilihatdariTabel5 dan 8.Setelahdilakukanperbaikankondisilingkungankerja, bebankerjasetiap operator mengalamipenurunandarikategoriberatmenjadiringanpadakeduaelemenpekerjaanyang ada.Padaelemenpekerjaanpencampurankomposisitembakau, rata-rata skalabebankerjasebesar 76,733 padakondisiawallingkungankerjadansebesar 33,56 setelahdilakukanperbaikankondisilingkungankerjaataudengankata lain terjadipenurunanbebankerjasebesar76,29%. Elemenpekerjaanberikutnya di bagianpencampuranadalahpencampurankomposisicengkeh.Hasilpengukuranbebankerjadenganmetode SWAT memberikanskalasebesar 63,3padakondisiawaldan 26,56 setelahdilakukanperbaikankerjaataudengan kata lain terjadipenurunanbebankerjasebesar 62,88%. Kondisilingkungankerjamenjadilebihbaikdanlebihnyamandenganadanyapenambahanblower danpenggunaanearplug (penutuptelinga) sehinggadapatmenurunkanbebankerjaoperator di bagianpencampurantembakau PR RezekiAbadi.Berdasarkanpengukuranbebankerjadenganmetode SWAT, rata-rata bebankerja operator pencampurantembakausebelumdilakukanperbaikankondisilingkungankerjatermasukdalamkategoriberat. Setelahdilakukanperbaikankondisilingkungankerja, rata-rata skalabebankerja di bawah 40 sehinggabebankerjatermasukdalamkategoriringan. DAFTAR PUSTAKA Purwaningsih, R., danSugianto, A., 2007.AnalisisBebanKerja Mental DosenTeknikIndustriUndipdenganMetode Subjective Workload Assesment Technique (SWAT), J@TI Undip, II (2), 28–39. Reid, G.B., Potter, S.S., and Bressler, J.R., 1989, Subjective Workload Assessment Technique (SWAT): A User’s Guide (U), Interim Report, Harry G. Armstrong Aerospace Medical Research Laboratory, Human System Division Air Force System Command Wright-Patterson Air Force Base, Ohio. Simanjutak, R.A., danSitumorang, D.A., 2010. AnalisisPengaruh Shift KerjaTerhadapBebanKerjadenganMetode Subjective Workload AssesmentTechnique (SWAT), JurnalTeknologi, 3 (1), 53-60. Widyanti, A., Johnson A., dan De Waard, D., 2010. PengukuranBebanKerja Mental dalamSearching Task denganMetode Rating Scale Mental Effort (RSME), J@TI Undip, V (1), Wignjosoebroto, S. danZaini, P., 2003, StudiErgonomiKognitifuntukbebanKerja Mental Pilot dalamPelaksanaanProsedurPengendalianPesawatdenganMetode SWAT, JurnalIlmiahSainsdanTeknologi ITS, 2 (2).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar