Minimalisasi Kekurangan Material melalui Implementasi Quality Control Circle

Salah satu permasalahan di departemen fabrikasi dengan terjadinya kekurangan material pada saat produksi yang menyebabkan permintaan material tambahan Salah satu langkah yang diambil untuk mengatasi hal tersebut dengan meningkatkan sistem manajemen kualitas (Total Quality Management (TQM)) yang lebih baik. Keberadaan TQM adalah untuk memperkenalkan inti pokok dan philosofi utama yang lebih luas dari manajemen mutu, dimana Quality Control Circle (QCC) sebagai salah satu mekanisme pelaksanaannya . Quality Control Circle atau Gugus Kendali Mutu adalah ketepatan yang digunakan dan metode yang diterapkan untuk menghindari ketidaksempurnaan dalam layanan daripada verifikasi dan eliminasi. Oleh karena itu sikap karyawan mempengaruhi kualitas. Hal ini mendorong partisipasi karyawan serta mem-promosikan kerja sama tim. Jadi memotivasi orang untuk berkontribusi terhadap efektivitas organisasi melalui proses kelompok. Total Quality Manageme merupakan suatu strategi untuk mengimplementasikan dan mengelola akti-vitas perbaikan kualitas pada sebuah organisasi. TQM meliputi konsep dan ide yang luas, melibatkan partisipasi dari seluruh anggota organisasi dan budaya kerja, fokus terhadap konsumen, perbaikan kualitas, integrasi sistem dengan tujuan yang ingin dicapai, dan aktivitas-aktivitas lain dalam suatu organisasi yang difokuskan pada tujuan perbaikan kualitas. Sedangkan gugus Kendali Mutu (GKM) merupakan suatu kelompok kecil yang terdiri dari beberapa orang yang bekerja secara bersama-sama sebagai pelopor dalam menjaga dan melakukan perbaikan secara terus-menerus terha-dap kualitas produk, jasa, dan pekerjaannya (Nitta [9]). Menurut Summers, QCC bisa juga didefinisikan sebagai peningkatan kualitas atau perbaikan diri kelompok belajar terdiri dari sejumlah kecil karyawan, biasanya 10 atau kurang dan pengawas. Filosofi GKM telah diadaptasi dan dimodifikasi Salah satu cara yang diterapkan untuk meminimalkan kekurangan material adalah dengan Problem Solving Quality Control (QC) Story adalah metode yang digunakan untuk melakukan peme-cahan masalah dalam tim QCC serta mengorganisir informasi yang akan disajikan dalam laporan tentang hasil yang didapat dari upaya perbaikan kualitas atau kinerja. Metode Plan-Do-Check-Act (P-D-C-A) merupakan sebuah model yang digunakan sebagai panduan untuk melakukan perbaikan. Metode QC Story dapat dipadukan penggunaannya dengan metode P-D-C-A sebagai langkah-langkah dalam melakukan problem solving. Penerapan QCC dalam sebuah per-usahaan memerlukan alat bantu dan teknik dalam melakukan pemecahan masalah. Langkah selanjutnya untuk meminimalkan kekurangan material adalah dengan metode PDCA itu sendiri , langakah langakah yang harus di tempuh adalah pembentukan QCC , Pengembangan aktifitas QCC dan Implementasi QCC. Preses implementasi kemudian di jabarkan dengan siklus PDCA ( plan , do , check , action ) .Plan adalah menentuan topik masalah ditetapkan melalui diskusi dan menghasilkan tiga alternatif permasa-lahan yang akan dibahas yang dilanjutkan menen-tukan permasalahan yang akan dibahas terlebih dahulu sebagai pilot project. Proses pemilihan topik permasalahan dilakukan dengan prioritization matrices dan Nominal Group Technique (NGT). Setelah kita mengetahui topic permasalahan yang terjadi , langkah selanjutnya adalah pencarian penyebab permalahan atau di sebut dengan “do” salah satu acra yang dapat di lakukan unutk mencara permasalahan adalah dengan diagram siirp ikan ( fish bone diagram ) . dalah fishbone diagram ini di bahas beberapa kemungkinan penyebab terjadinya masalah , proses pencarian ini dilakukan dalah berbagai segi di antara nya dari segi man ,machine , method , money , tools dan meansure. Jika sudah diketahui penyebab terjadinya masalah langkah selanjutnya adalah “check” proses check adalah Analisis perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah perbaikan , Setelah berbagai solusi diimplementasikan untuk meminimalkan jumlah kekurangan material selama proses produksi, maka tim mulai melakukan peme-riksaan terhadap hasil yang diperoleh dari pilot project ini. Hasil rekap kekurangan material dari ketiga material setelah dilakukan implementasi solusi oleh tim QCC. Solusi perbaikan yang telah diimplementasikan perlu distandarkan agar kondisi perbaikan yang telah dicapai dapat terus dipertahankan. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menjaga hasil meliputi: (1) Penambahan prosedur kerja, yang terdiri dari penambahan prosedur pemberian identitas pada kotak sesuai dengan material yang diletakkan pada kotak tersebut dan prosedur pembersihan lokasi kerja dan mesin serta (2) Mengadakan inspeksi mendadak secara berkala ke lantai produksi tipe 8340 dimana waktunya secara berkala berdasarkan kesepakatan anggota tim QCC. Setelah semua siklus PDCA maka selanjutnya di lakukan adalah dengan evaluasi implementasi kinerja QCC untuk mnegetahui sejauh keefektifan cara yang baru saja di lakukan . Daftar Pustaka 1. Asim, M., Adopting Quality Management Concepts in Public Service Reform, Labour and Management in Development Journal, 2(6), 2001, Asia Pasific Press. 2. Besterfield, D. H., Besterfield, C., Besterfield, G. H., and Besterfield, M., Total Quality Management, 3rd ed. New York: Pearson Education Inc, 2003. 3. Gaikwad, V. V., and Gaikwad, A. V., Quality Circle as an Effective Management Tool : A Case Study of Indira College of Engineering and Management Library, Proceeding of Interna-tional Conference on Academic Libraries (ICAL-2009), New Delhi, India 4. Gibson, J. L., Ivancevich, J. M., and Donnelly, J. H., Organizations: Behavior, Structure, Processes 10th ed. McGraw Hill, 2000. 5. Hu, T. C., Quality Improvement: Reducing Real - Time Inventory Errors through Quality Control Circles, African Journal of Business Manage-ment, 5(26), 2011, pp. 10657-10666. 6. Katakura, M., and Toriumi, K., The QC Problem Solving Approach: Text of QC methods, Paper presented at Program for Quality Management Promotion hold by The Association for Overseas Technical Scholarship, Japan, 2010. 7. Liu, S. C., Wu, H. H., and Chen, H. K., Improving Organizational Performance by a Quality Con-trol Circle: A Case of Medication Improvement Team at a Hospital in Taiwan, Information Technology Journal, 9, 2010, pp. 692-697. 8. Nayatani, Y., Eiga, T., Futami, R., and Miyagawa, H., The Seven New QC Tools: Practical Applications for Managers, J. H. Loftus, Trans. Japan: JUSE Press Ltd, 2010. 9. Nitta, T., Basic for Promoting QC Circle Activities. Presented at Program for Quality Management Promotion Hold by the Association for Overseas Technical Scholarship, Japan, 2010. 10. Robson, M., Gugus Kendali Mutu, Alex Sindoro, Trans. Jakarta: Binarupa Aksara, 1993.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar